Sunday, March 15, 2015

Jakarta Menyimpan Cerita Sebagai Ibu Kota Negara


Monumen Nasional yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia keseluruhannya. Indah di waktu malam, kumuh di waktu pagi hingga menjelang malam kembali.
Monumen Nasional yang menjadi kebanggaan warga Jakarta dan Indonesia
keseluruhannya. Indah di waktu malam, kumuh di waktu pagi hingga menjelang
malam kembali.
Siapa yang tidak mengenal Kota Jakarta ?. Dari anak-anak balita sampai
dengan orang dewasa dan lanjut usia sudah pasti mengenal dan tentang kota
Jakarta. Kota Jakarta adalah salah satu kota tersibuk di Indonesia, dan bahkan
kota Jakarta adalah kota negara Indonesia dalam peta kenegaraan Republik
Indonesia. Kota Jakarta yang sejak dulu banyak menyimpan sejarah dan
budaya yang unik dari campuran budaya asing yang memasuki Jakarta dikala masa
lampau,
Jakarta berlokasi di Pulau Jawa diantara dua provinsi besar antara provinsi
Jawa Barat dan Banten, di muara Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di
dataran rendah pada ketinggian rata-rata 8 meter dpl. Hal ini mengakibatkan Jakarta
sering dilanda banjir. Sebelah selatan Jakarta merupakan daerah pegunungan
dengan
curah hujan tinggi. Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke
Teluk Jakarta. Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi
dua. Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan provinsi Jawa Barat dan
di sebelah barat berbatasan dengan provinsi Banten. Kepulauan Seribu
merupakan kabupaten administratif yang terletak di Teluk Jakarta. Sekitar 105 pulau
terletak sejauh 45 km (28 mil) sebelah utara kota.
Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan Sunda yang
bernama Sunda Kelapa, berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibu kota Kerajaan
Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang
Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari perjalanan.
Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu pelabuhan yang
dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang, Cigede, Tamgara dan
Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut Kalapa dianggap pelabuhan
yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu kota kerajaan yang disebut
dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern: dayeuh yang berarti ibu kota)
dalam tempo dua hari.Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan
dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga pelabuhan ini diperkirakan
telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan merupakan ibu kota Tarumanagara
yang disebut Sundapura.
Banjir tahunan yang selalu menjadi langganan tetap bagi warga Jakarta
Banjir tahunan yang selalu menjadi langganan tetap bagi warga Jakarta
Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang sibuk.
Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan,
danTimur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang
seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan
zat warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas
dagang saat itu.
Dan dari sejarah etimologinya bahwa nama Jakarta sendiri digunakan sejak
 masa penjajahan Jepang tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas  
Gemeente Batavia yang diresmikan pemerintahHindia Belanda tahun
1905. Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta (Dewanagari),
yang diberikan oleh orang-orangDemak dan Cirebon di bawah pimpinan
 Fatahillah (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda
Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai
 “kota kemenangan” atau “kota kejayaan”, namun sejatinya artinya ialah
“kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha”.
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan
Portugis João de Barros dalam Décadas da Ásia (1553) menyebutkan
keberadaan “Xacatara dengan nama lain Caravam (Karawang)”. Sebuah
dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi Van
der Tuuk juga telah menyebut istilah wong Jaketra, demikian pula nama
Jaketra juga disebutkan dalam surat-surat Sultan Banten dan Sajarah Banten
(pupuh 45 dan 47) sebagaimana diteliti Hoessein Djajadiningrat.
 Laporan Cornelis de Houtman tahun 1596 menyebut Pangeran Wijayakrama
 sebagai koning van Jacatra (raja Jakarta).
Sementara itu budaya Jakarta itu sendiri merupakan budaya mestizo, atau sebuah
campuran budaya dari beragam etnis. Sejak zaman Belanda, Jakarta merupakan
ibu kota Indonesia yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara.
Suku-suku yang mendiami Jakarta antara lain, Jawa, Sunda, Minang, Batak, dan
 Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Jakarta juga banyak menyerap
dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
Jakarta merupakan daerah tujuan urbanisasi berbagai ras di dunia dan berbagai
suku bangsa di Indonesia, untuk itu diperlukan bahasa komunikasi yang biasa
digunakan dalam perdagangan yaituBahasa Melayu. Penduduk asli yang berbahasa
Sunda pun akhirnya menggunakan bahasa Melayu tersebut.
Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih
tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran,
Cilandak, Ciliwung, Cideng, dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan
yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan
di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris.
Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta adalah Bahasa Indonesia,
bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Melayu
dialek Betawi. Untuk penduduk asli di Kampung Jatinegara Kaum,
mereka masih kukuh menggunakan bahasa leluhur mereka yaitu bahasa Sunda.
Bahasa daerah juga digunakan oleh para penduduk yang berasal
dari daerah lain, seperti Jawa, Sunda, Minang, Batak, Madura, Bugis, Inggris
dan Tionghoa. Hal demikian terjadi karena Jakarta adalah tempat berbagai suku
bangsa bertemu. Untuk berkomunikasi antar berbagai suku bangsa, digunakan
Bahasa Indonesia.
Selain itu, muncul juga bahasa gaul yang tumbuh di kalangan anak muda
dengan kata-kata yang kadang-kadang dicampur dengan bahasa asing.
Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling banyak digunakan,
terutama untuk kepentingan diplomatik, pendidikan, dan bisnis. Bahasa
Mandarin juga menjadi bahasa asing yang banyak digunakan, terutama
di kalangan pebisnis Tionghoa. Nah memang benar ternyata Jakarta memang
sungguh unik sejarah dan budayanya yang sejak dulu banyak terinteraktif dari
berbagai bahasa dan budaya eknik serta bangsa lain yang masuk ke Jakarta
sejak dulunya. Maka Jakarta sampai sekarang masih terbilang kota budaya
yang paling tinggi nilainya didalam sejarah bangsa ini.
Inilah Ibu Kota Negara Indonesia DKI Jakarta (Kota Jakarta) yang selalu sibuk dengan kemacetan dan kesemrawutan
Inilah Ibu Kota Negara Indonesia DKI Jakarta (Kota Jakarta) yang selalu
sibuk dengan kemacetan dan kesemrawutan
Namun sungguh disayangkan para generasi muda saat ini kurang
untuk memahami dan memperhatikan serta melestarikan budaya Ibu kota
negara ini yang begitu kental dengan ke Bhinnekaannya, khususnya generasi
muda putra Jakarta itu sendiri. Mereka begitu mengagumi budaya asing tanpa
mau peduli budaya dan seninya Jakarta. Ini sebenarnya juga sudah
menjadi tanggung jawab pemerintah DKI Jakarta untuk lebih berperan
aktif didalam pembinaannya kepada generasi muda Jakarta.
Belum lagi kesadaran warga Jakarta itu sendiri masih kurang
memperhatikan soal keindahan, kebersihan dan keamanan kota
Jakarta. Padahal kota Jakarta adalah kota terpenting di Indonesia
dan dunia, selain sebagai kota seni budaya, kota sejarah bahasa Indonesia
dan kota bisnis dunia, kota Jakarta sungguh rawan dari segala sisi yang ada
 sampai saat ini.
Kota Jakarta yang memiliki 5 wilayah kota administrasi dan ekonomi
yang strategis kini sudah terlihat kurang baik dalam segi keindahan,
kenyamanan dan keamanannya. Hal ini terbukti hampir setiap detik kita
mendengar berita-berita yang tidak enak didengar dan dilihat. Kerusuhan,
kemacetan, kejahatan kriminalitas, penculikan, pemerkosaan, bahkan
bencana banjir yang setiap tahun pastilah ada di Kota Jakarta ini.
Belum lagi kabar-kabar penggusuran kaum miskin dan urban yang terjadi
banyak dipaksakan oleh kebijakan pemerintah provinsi DKI Jakarta itu sendiri.
Kota Jakarta keadaannya masih sangat miris sampai sekarang. Pemerintah DKI
Jakarta
sendiri dari tingkat bawah sampai tingkat atas seperti tidak peduli adanya kondisi
tersebut. Nah bagaimana bisa para generasi muda Jakarta untuk bisa
menjaga kotanya sendiri kalau para pemimpinnya banyak yang seudelnya. |
sumber : dbs

1 comment:

  1. jika anda ingin merasakan kemenangan di dalam
    bermain togel hbg mbah WOWO di nmr
    (_0853_2888_0180_) jika ingin mengubah nasib
    seperti kami sudah 3 x terbukti trim’s roo,mx
    sobat










    jika anda ingin merasakan kemenangan di dalam
    bermain togel hbg mbah WOWO di nmr
    (_0853_2888_0180_) jika ingin mengubah nasib
    seperti kami sudah 3 x terbukti trim’s roo,mx
    sobat

    ReplyDelete